Minggu, 26 Juli 2009

Sisa Energi (haduuh ini aneeeeeeh)

Lewat dari tengah malam.
di dalam sebuah kamar dingin.
sepi.
sesekali terbising dengkuran sepasang suami istri.
bunyi dengung kipas besar diluar kamar membuatnya berpadu dalam alunan musik malam yang tidak indah.

jendela kecil terbuka dalam layar yang kutatap.
11%..
10%..
9%..
dan terus berkurang seiring waktu.

sisa energi membatasi segala aktifitas yang ku lakukan.
membuatku terpaksa harus terlelap.
masuk kedalam dunia gelap.
menuju sebuah wahana baru dalam hidup.
mimpi.

karena sebuah kesalahan yang kulakukan, waktu ku semakin sempit.
laju detik jam dinding terasa terus menghimpit.
seakan berdetak lebih cepat dari biasanya.
1 menit terasa 10 detik.

Apa yg bisa dilakukan dari sisa energi ini?
sejuta kata-kata mengalir deras dalam piikiran ku.
terus berputar.
menciptakan berjuta-juta imaji dan khayalan yang tak terungkapkan.
sebuah harapan, nyanyian, bahkan teriakan.

sepertinya semua yang ada di pikiran ku hanya akan terwujud dalam mimpi.
terkurung bersama sisa energi, yang akan habis dimakan waktu.

Aku butuh energi lagi.
aku ingin kembali bertemu dengan matahari.
aku ingin bertemu dengannya.
aku ingin bertemu dirimu.
sampai akhirnya sisa energiku habis, dan sepertinya semua memang hanya dapat terjadi dalam mimpi....

Sabtu, 25 Juli 2009

Benar VS Salah

Bener versus salah
2 kata yang selalu bisa bikin keributan.
2 kata yang selalu bisa membuat orang menangis.
yang satu merasa dirinya selalu benar, dan yang satunya merasa selalu disalahkan.

lalu gimana kalo orang atau sekelompok orang yang biasanya kita anggap selalu benar ternyata malah berbuat salah?
yang paling simpel aja deh.. mana yang lebih kita anggep sering salahnya daripada benernya, pacar atau sahabat??
pastinya pacar... kalo sahabat salah melulu, mana mungkin kita jadiin sahabat! ya ngga?

Tapi gimana kalo ceritanya begini....

Anggap saja ada sebuah geng KEPOMPONG. terdiri dari 4 perempuan dan 1 laki-laki. mereka semua satu sekolah, dan seangkatan. mereka sangat dekat. kemana-mana juga bareng. Lalu, 1 laki-laki yang ada di kelompok tersebut memiliki pacar selain dari 4 orang perempuan di kelompok itu. jadi anak luar nih ceritanya. mereka semua sih saling kenal.. tapi sangat jarang si Benar (laki-laki dari kelompok itu) mengajak pacarnya, si Salah, jalan bareng sama kelompoknya itu.

Si Benar juga memberikan perlakuan yang berbeda antara sahabatnya dan pacarnya. Si Benar selalu mengendarai mobil ketika ingin bersenang-senang bersama kelompoknya, tapi jika bersama pacarnya, ia selalu mengendarai sepeda motor.
"huuh, giliran sama gue dikasih yang panas-panas."
Agak kasihan juga mendengarnya. Melakukan perjalanan sejauh lebih dari 60km, dihari yang panas, mengendarai sepeda motor.
mungkin diantara kalian ada yang berpikir, "ya iyalah, nyari pacar mah yang mau diajak susah ga seneng-seneng doang!" Tapi justru keadaan susah yang selalu dialaminya. Ketika si Salah sakit, si Benar tidak mau menjenguknya. Ia malah berkunjung ke rumah salah satu sahabatnya itu yang padahal tidak jauh dari rumah si Salah.

Lalu dimana poin benar versus salahnya?

Pacar, si Salah, yang katanya sering berbuat salah justru lebih sering memberikan pesan-pesan positif kepada si Benar. Menyuruhnya belajar ketika ujian menjelang, mengingatkan semua tugas-tugas akademiknya, bahkan memberikan semangat ketika si Benar selalu gagal mendapatkan universitas negeri tidak pernah ia lupakan. Padahal si Salah juga memiliki nasib yang sama.
Tapi sebaliknya dengan para sahabat, tanpa memperdulikan keadaan si Benar yang belum jelas akan masa depannya, mereka selalu saja mengajaknya bersenang-senang. Tanpa memperdulikan apa yang seharusnya di lakukan oleh si Benar. Jalan, nonton, makan-makan. hampir tidak terhitung jumlahnya mereka melakukan itu. Padahal 1 dari kelompok mereka, si Benar, belum pasti akan kelanjutan pendidikannya.

Sampai suatu ketika si Salah bertanya kepada si Benar.
"Kamu kok pergi melulu sih? ga belajar? kamu juga ga jenguk aku pas aku sakit. kamu kemana?"
"aku udah janji jalan sama kepompooong. kamu ngerti doong. mereka kan sahabat-sahabat aku!"
bla.. blaa.. blaa...

akhirnya terjadi keributan diantara mereka. Sampai akhirnya si Salah bertanya,
"mana yang kamu pilih, Aku atau mereka?"
"mereka...."
seketika air mata membanjiri pipi si Salah. Ia mengakhiri perbincangannya dan mulai menangis.
Meringis, sakit, ia seakan tidaK percaya atas apa keputusan yang diambil oleh si Benar.


Benar versus salah.
sekarang siapa yang salah?
lalu apakan keputusan yang diambil oleh si Benar adalah keputusan yang benar?

##########

berarti sebuah nilai kebenaran dan kesalahan itu relatif kan??
kita ga akan tahu hal yang kita lakuin itu salah sebelum ada peringatan. Seorang pengendara mobil ga akan tau kalau menerobos lampu merah itu dilarang sebelum ia ditilang sama polisi. Seharusnya kita sadar akan apa yang kita lakukan. Bukan menjadi egois yang seenaknya melakukan hal yang kita inginkan. Tapi faktanya, kita sendiri sering tidak sadar kalau apa yang ktia lakukan itu salaah. Kita tidak memikirkan apa yang akan terjadi nantinya.
Misal saja si Benar, saat ini mungkin ia masih berpikir kalo sekarang adalah saatnya senang-senang, bukan belajar, bukan waktunya memikirkan masa depan. Padahal, kalau dia sadar, harusnya ia berhenti bersenang-senang untuk sementara. Berjuang lagi untuk mendapatkan sebuah universitas yang diinginkannya. Dia tidak sadar,, dan tidak akan pernah sadar kalau ia telah salah mengambil keputusan.
Si Benar tidak lagi menjadi benar.

Coba deh inget lagi sama apa yang udah kita lakuin selama ini? udah benar-benar benar, atau masih salah.
Memang cuma kita yang tau apa yang terbaik buat diri kita sendiri, tapi ga ada salahnya mendengarkan saran orang lain dan berintrospeksi kan??
Kalau ternyata kita udah ngambil langkah yang salah selama ini, jalan terus aja.
Karena kita ga bisa kembali ke masa lalu, jadi sekarang saatnya berubah untuk masa yang akan datang.
dengarkan sekitar, pilihlah yang benar.

biarkan lah benar dan salah tetap bermusuhan. karena hanya dengan itu, segala yang tidak pernah terpikirkan akan terjadi, akan terjadi suatu saat nanti.

Jumat, 24 Juli 2009

Kacamatanya Kuda

Sebuah teknologi buatan manusia yang dipake buat menutupi mata kuda sehingga si kuda cuma ngeliat lurus kedepan.
Agak maksa sebenernya. kasian kudanya ga bisa lirik-lirik.tapi cara itu ampuh ngebuat kuda ga lari kemana-mana saat di parkir.

####

'kenapa kacamata kuda?'

entah kenapa saya terinspirasi dari sebuah kata itu untuk membuka blog ini.
awalnya cuma gara-gara saya bikin komentar di sebuah catatan seorang teman di facebook. di komentar itu saya bilang..
"Jangan pake kacamata kuda dalam melihat hidup. Hidup ga cuma apa yang ada di depan. Orang-orang yang ada di sekitarmu bisa merubah segalanya"
Saya sendiri bingung, kata-kata itu tiba-tiba meluncur deras dalam pikiran saya. dan sejak saat itu kata 'kacamata kuda' selalu bergemuruh dalam pikiran saya. mau saya apakan kata-kata itu?? akhirnya saya terpikir untuk membuat sebuah blog. saya sendiri belum tahu ber-genre apa blog ini nantinya.

'maksudnya kacamatanya kuda?'

udah pada tau bentuknya kacamata kuda kan?? alat yang dipakai supaya kuda ga bisa ngeliat apa yang ada di kanan atau kirinya. jadi si 'PAK KUSIR' bisa mengemudikan kudanya dengan mudah. Jadi si Kuda jalannya lurus aja sampai pak kusir menarik tali kemudi kalau mau berbelok.
filosofi yang tiba-tiba terlintas sih sebenernya 'masa depan'...

'apa hubungannya kacamata kuda dan masa depan?'

Saya yakin para pembaca pasti sering mendengar "udah lihat aja apa yang ada di depanmu sekarang, yang dibelakang biarkan jadi masa lalu dan jadikan pelajaran." Brarti sesuatu yang kita lihat didepan kita adalah masa depan. Dan kacamata kuda akan selalu membuat kita melihat kedepan, tanpa melihat kesamping kanan atau kiri. tapi fokus kedepan. tertuju pada satu tujuan, yaitu masa depan...

'jangan pakai kacamata kuda dalam melihat hidup, artinya jangan melihat masa depan?'

Hidup ga cuma masa depan kan?? dalam hidup ada yang namanya masa lalu, saat ini, dan masa depan. Kacamata kuda memang mempermudah kita untuk mencapai tujuan di masa depan, tapi tanpa sadar, kita melupakan satu masa, saat ini.. Dengan kacamata kuda, kita ga bisa melihat sekitar. melihat apa yang ada di keliling kita saat ini. apa yang ada di sisi kanan dan kiri kita, siapa yang menggenggam tangan kiri dan kanan kita, dan siapa yang membantu kita bangkit saat kita sedang terlibat masalah. tentunya mereka adalah apa yang ada disekitar kita, saat ini. Jangan samakan hidup dengan tujuan atau target. menurut saya, kacamata kuda mengekang hidup, tapi kacamata kuda juga membantu kita meraih masa depan.

'jadi kacamata kuda bagus atau tidak bagus?'

segala sesuatu akan lebih bermanfaat lebih jika digunakan tepat pada waktunya dan sesuai pada fungsinya..

'intinya apa?'

Kacamatanya Kuda. Dengan ini semoga tulisan-tulisan saya nantinya bisa menjadi sebuah inspirasi. Sebuah renungan. Sebuah semangat. Sebuah Kacamata kuda yang tidak hanya bisa melihat kedepan, tapi juga mampu mengenali lingkungan sekitarnya.

'berarti isinya pengalaman hidup?'

ya. tapi belum tentu selalu pengalaman hidup saya sendiri.

'harapannya?'

Semoga banyak yang baca dan suka.

'akhir kata?'

Mohon maaf jika ada kekurangan dan kesalahan dalam tulisan saya. apa yang ada di blog ini adalah murni hasil pemikiran saya. dan tentunya setiap orang memiliki pola pikirnya sendiri. Trimakasih. @_@