Senin, 14 Maret 2011

Pagi di Ufuk Timur


Lucu juga rasanya.. baru punya keinginan untuk menulis lagi dan seorang teman saya menawarkan diri untuk menjadi objek tulisan.
OKE! Inilah dia seorang teman saya itu..

Namanya Pajar.. senasib dengan saya sebagai sesama mahasiswa jurusan Biologi Institut Tambal Ban..

hmm...
(asli gw bingung mau nulis apa jar! maaf kalo jelek ye)

Normal. Berkepribadian. Emosional. dan SINGLE.

Lucu ketika benar-benar mengetahui bahwa namanya diawali oleh huruf "P" bukan "F" seperti layaknya kebanyakan orang. "Mungkin dia orang sunda!" itu pemikiran awal yang cukup realistis. Tapi ternyata bukan itu jawabannya. Dia bilang, "itu gara-gara KESALAHAN pembuatan akte kelahiran."

Konyol? sangat konyol. Tapi justru itu yang membedakan dia dari 'pagi' yang biasanya.

Sejak awal mengenalnya, saya sudah sedikit meramalkan bahwa ia adalah salah satu orang yang akan survive di dunia kampus yang cukup kejam. Ternyata dia tak hanya survive, dia benar2 menjadi 'pagi' yang terbit di ufuk timur. Pagi yang memimpin dan menggerakkan seisi dunianya sesuai apa yang ia harapkan.

Pernah sekali ia membentakku. Di tangga. Gedung kuliah lantai 4. Sekitar pukul 8 malam. Aku tak paham apa yang terjadi padanya hingga ia begitu berbeda. Sangat emosional. Bahkan tak mampu memandang dengan jelas siapa yang ada di depannya. Apapun itu, itulah dirinya. Pagi tak selalu indah. Pagi juga bisa meredup.

Memandang namanya, tentu ada sebuah keunikan disana. Hal itu benar-benar mencerminkan dirinya yang unik. Perpaduan antara jiwa yang dipenuhi keseriusan yang dibalut dengan "kepura-purabodohan" menjadikannya orang yang mudah menempatkan diri. Satu hal yang benar-benar aku salut padanya adalah KOMITMEN. Aku, lemah dalam itu. Dan disitulah aku kagum.

Satu hal lagi yang benar-benar menjadi 'simbol' adalah kesetiannya pada dirinya sendiri. Tak mudah bagi dirinya untuk membagi hari-harinya bersama orang lain yang berlawan jenis (re:pacar). Tak mengapa. Itu bukan masalah. Kau hanya butuh sedikit energi dari semua yang kau punya untuk mendapatkannya. Yang harus kau perhatikan adalah kepada siapa energi itu akan kau berikan. Pagi selalu dinanti oleh orang yang benci akan gelapnya malam. Temukan orang itu, beri dia energi, dan dia akan tenang melewati malam karena ia yakin tak beberapa lama lagi pagi akan datang padanya.

Ini untukmu teman. Dirimu dalam kacamata ku. Tak usah lah ragu dalam apapun. Aku dan kami semua, temanmu, akan berjalan bersamamu untuk menggenggam dunia.

Apa Kabar Dunia?

Apakah engkau baik-baik saja??
sudah lama aku tak mengunjungi mu..
Tak ada lagi tempat kumenulis selain disini.. dan mulai sekarang aku akan mencoba untuk kembali menulis.. apapun yang ingin aku tulis.

tentang hidupku.. tentang hari-hari ku.. tentang duniaku..
tak lupa.. semuanya adalah sudut pandang dari sebuah kacamata kuda.